Al Quran
merupakan kitab suci umat Islam, yang memuat wahyu dari Allah SWT. Kandungan Al
Quran adalah petunjuk bagi umat manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan di
dunia fana ini agar selamat di dunia maupun di akherat. Karena Al Quran dibuat
oleh Sang Pemilik kehidupan ini, maka isinya pun akan sesuai dengan kondisi
umat manusia. Tidak ada satu pun aturan dalam Al Quran yang bertentangan dengan
tabiat manusia. Al Quran bukan hanya mengatur masalah ibadah yang bersifat
ritual, tetapi juga memberikan petunjuk yang sempurna (komprehensif) dan abadi
(universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran mengandung prinsip-prinsip dan
petunjuk-petunjuk yang fundamental untuk setiap permasalahan manusia, termasuk
masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia bisnis.
Di dalam Al
Quran aturan bisnis disampaikan secara eksplisit,salah satunya petunjuk aturan-aturan dalam perniagaan. Kejujuran dan
keadilan, pesan moral yang disampaikan Al Quran dalam menjalankan bisnis.
Selain itu Al Quran pun memberikan spirit yang kuat bagi umat Islam untuk
berbisnis secara luas, tidak dibatasi oleh lingkup territorial dan bangsa.
Dalam
pandangan Al Quran, kehidupan manusia merupakan proses berkelanjutan, tidak
berhenti pada satu titik. Kehidupan manusia tidak berhenti pada saat kematian.
Karena setelah kematian akan ada kehidupan yang abadi. Bahkan dapat dikatakan
kematian adalah pintu gerbang bagi kehidupan yang sesungguhnya. Manusia setelah
mati akan dibangkitkan kembali di kehidupan akherat. Kehidupannya ditentukan
dengan amal perbuatan selama hidup di dunia. Bahagia atau sengsara tergantung
perbuatan yang sudah dikerjakannya selama hidup di dunia. Sebagaimana Firman
Allah SWT :
“Dan takutilah hari sewaktu kamu dikembalikan
kepada Allah. Kemudian masing-masing diberi balasan dengan sempurna usahanya
(amal ibadahnya). Dan mereka tidak teraniaya. “ (Q2:281).
Manusia harus beraktivitas bukan hanya untuk meraih keberhasilan di dunia, tetapi juga keselamatan di akherat. Demikian halnya dengan bisnis yang dilakukan, diproyeksikan bagi kehidupannya di akherat kelak. Rosululloh dan para sahabat pilihan sudah memberikan teladan yang nyata. Mereka para pelaku bisnis yang handal, dan mereka pun menjadi ahli syurga. Harta dan bisnisnya mampu mengantarkan pada pintu syurga, bukan sebaliknya menjerumuskan pada pintu neraka.
Keuntungan
yang diperoleh dalam bisnis tidak bersifat temporal dan sesaat. Melainkan harus
bersifat luas, melingkupi kehidupan dunia dan akherat. Itulah konsep bisnis
yang diajarkan di dalam Al Quran.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca
Kitabullah dan menegakkan shalat serta menafkahkan sebagian dari rizki yang
Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam ataupun dengan terang-terangan,
mereka ini melakukan perniagaan yang tidak akan merugi” (Faathir:29).