Peluang Bisnis Menjelang Lebaran



           


           Lebaran adalah momen spesial bagi umat Islam. Setelah satu bulan berpuasa, kembali menjadi sosok yang fitrah. Saling bersilaturahim bersama keluarga menjadi ritual yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Setelah sepanjang tahun sibuk dengan pekerjaan dan aktifitas lainnya, sehingga jarang bertemu dengan keluarga. Maka, lebaran menjadi momen yang tepat untuk melepas rindu.
            Betapa setiap orang tidak ingin melewatkan momen lebaran tanpa berkumpul dengan keluarga besar. Setiap tahun arus mudik tidak bisa ditahan. Betapa pun kemacetan siap menghadang, pemudik tetap menerjang dengan membawa berkepal-kepal rindu di dada.
            Lebaran menjadi sangat spesial ketika berkumpul bersama keluarga besar. Saling bertukar cerita dan pengalaman, sambil menikmati hidangan spesial di hari raya. Sehingga setiap orang berusaha menyiapkan diri dan keluarga menyambut hari lebaran.
Ritual tahunan ini membuka peluang bisnis yang sangat besar dan menjanjikan keuntungan yang besar pula. Apa saja peluang usaha itu?
Bisnis Pakaian, setiap orang berusaha tampil rapih dan elegan disaat bertemu dengan sanak keluarga. Membeli pakaian baru menjadi pilihan utama bagi sebagian orang. Sehingga bisnis pakaian sangat terbuka lebar menjelang hari raya Idul Fitri atau lebaran.
Aksesoris rumah, bukan hanya pakaian yang menjadi perhatian di saat lebaran. Rumah pun menjadi perhatian khusus di saat lebaran karena akan menerima banyak tamu. Maka bisnis aksesoris rumah terbuka lebar. Pernak-pernik untuk mempercantik rumah akan diburu banyak orang.
Kue kering, saat lebaran setiap orang ingin menjamu tamu dengan aneka kue yang lezat. Bagi sebagian orang tidak punya banyak waktu untuk membuat kue, membeli kue jadi menjadi pilihan utama. Sehingga membuka peluang bisnis kue kering. Animo masyarakat untuk membeli kue kering setiap tahun semakin meningkat. Hal ini menjadi peluang bagi kita untuk meraih keuntungan besar dengan bisnis kue kering.
Rental Mobil, saat Idul Fitri umat Islam berbondong-bondong untuk bersilaturahim dengan sanak famili. Bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi maka rental mobil menjadi pilihan, karena ongkos kendaraan umum naik berlipat-lipat dan sulit didapat. Merental mobil menjadi pilihan bagi banyak orang, sehingga bisnis rental mobil menjadi peluang usaha.
Penitipan hewan, bagi yang memiliki hobi memelihara binatang di saat mudik tidak mungkin membawa serta hewan kesayangannya. Tapi tidak mungkin juga ditinggal di rumah tanpa pengawasan, maka jasa penitipan hewan menjadi pilihan. Peluang bisnis jasa penitipan hewan cukup menjanjikan terutama di kota-kota besar.
Katering makanan, di saat lebaran seperti jamuan makanan menjadi ritual penting. Tidak semua orang pandai memasak, maka memesan makanan menjadi pilihan bijak, apalagi jika asisten rumah tangga mudik. Peluang bisnis katering makanan hari raya cukup besar. Bagi yang memiliki hobi memasak, bisa mengambil peluang bisnis ini.
Itulah peluang bisnis menjelang hari raya yang terbuka lebar, tinggal kita memilih yang paling sesuai dengan kemampuan dan kondisi kita. Selamat berbisnis.

Baca juga :

Mewahnya Ramadhan Di Libanon



          Seperti halnya Negara-negara di kawasan Timur Tengah, Libanon pun menyambut datangnya bulan suci ramadhan dengan penuh suka cita. Ada tradisi unik  dalam menyambut bulan suci Ramadhan yaitu menghias rumah, toko dan jalanan sebagai wujud perasaan bahagia rakyat Libanon. Sepanjang jalan yang dilalui umum dipasang lampu warna-warni yang nampak gemerlap di malam hari.

            Para pemuda yang disebut Musharati berkeliling setiap menjelang waktu sahur untuk membangunkan warga. Setiap waktu sahur terdengar suara alat musik yang ditabuh mengiringi nyanyian. Tradisi ini masih bertahan sampai sekarang dan menjadi hiburan tersendiri bagi kaum muslimin Libanon setiap bulan Ramadhan.

            Libanon yang gemerlap dan menyuguhkan aneka kemewahan dalam kehidupan sehari-harinya. Pada bulan Ramadhan kebiasaan ini tidak surut, bahkan bertambah kemewahan yang ditunjukan warga kelas atas Libanon. Tradisi buka bersama, menjamu ratusan orang menjadi tradisi wajib bagi warga yang berkelas. Mereka berlomba untuk mengadakan jamuan buka bersama di hotel-hotel berbintang dan mengundang banyak orang.

            Buka bersama tidak hanya digelar di hotel-hotel mewah tapi juga digelar tenda-tenda Ramadhan yang digelar untuk acara tersebut. Dengan jamuan mewah, diiringi alunan musik, merdunya suara penyanyi dan gemulainya para penari.

            Buka bersama digelar juga untuk kalangan fakir miskin, para hartawan berlomba untuk menggelar jamuan buka bersama dalam rangka berbagi dengan kaum miskin.

            Disinyalir bahwa selama bulan Ramadhan permintaan terhadap kebutuhan pokok meningkat tajam. Akibatnya harga-harga naik dua kali lipat bahkan lebih. Kondisi ini menyulitkan bagi penduduk menengah ke bawah. Mereka susah payah untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

            Harga-harga naik bukan hanya pada barang-barang pokok, tapi juga salon kecantikan dan perhiasan. Sudah menjadi kebiasaan warga Libanon untuk lebih mempercantik diri dengan sering pergi ke salon dan membeli perhiasan mewah di bulan Ramadhan. Bahkan tidak sedikit yang melakukan operasi pelastik untuk mengubah penampilan.

            Para ulama Libanon prihatin dengan kondisi ini, Libanon sepertinya kehilangan nilai-nilai spiritualitas selama bulan Ramadhan. Bulan suci ini adalah bulan untuk meningkatkan amal ibadah dan kedekatan dengan Allah bukan untuk bermewah-mewahan.

Mengapa Wanita Sedang Haid Dilarang Berpuasa

Benarkah Buah Pala Haram?





Buah pala, bukanlah hal yang asing bagi ibu rumah tangga. Sebagian masakan menggunakan buah pala sebagai rempah. Dalam sebuah diskusi dengan ibu-ibu muncul pertanyaan, apakah buah pala termasuk yang dilarang dikonsumsi alias haram? Ternyata ada yang menjawab bahwa buah pala dilarang untuk dikonsumsi. Pohon pala sudah dikenal sejak jaman dahulu kala dan buahnya pun telah lama digunakan sebagai salah satu bumbu rempah untuk menambah aroma dan citarasa masakan.
 Bangsa Mesir kuno juga menggunakan pala sebagai obat sakit perut dan untuk mengeluarkan angin. Pohon pala mampu tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 10 meter dan selalu berdaun hijau. Buahnya memiliki bentuk mirip seperti buah pir, namun ketika sudah matang, buah tersebut akan diselimuti oleh cangkang/kulit yang keras dan inilah yang dikatakan buah pala. Pohon ini tumbuh di daerah tropis seperti India, Indonesia dan Sri Lanka.
Pengaruh (efek) yang dihasilkan buah ini ialah seperti halnya pengaruh ganja. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar maka seseorang akan mengalami gangguan pada pendengarannya (berdenging), sembelit, kesulitan untuk buang air kecil, diliputi kecemasan dan tegang (mengalami stress), terganggunya sistem syaraf pusat, dan bahkan mampu menyebabkan kematian. Adapun berkenaan dengan hukumnya, maka para ulama berbeda pendapat dan terbagi kepada dua pendapat: Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat haramnya menggunakan buah pala baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Sedangkan ulama yang lain berpendapat bolehnya menggunakan buah pala dalam jumlah sedikit bila dicampurkan dengan bahan-bahan yang lain.
Ibnu Hajar al-Haytami (wafat 974 H) berpendapat: Ketika terjadi perselisihan antara ulama Haramain (Mekah dan Madinah) dan ulama Mesir mengenai kehalalan dan keharaman buah pala, maka muncul pertanyaan: adakah di antara para imam atau para pengikutnya yang menyatakan haramnya mengonsumsi buah pala? Dan jawaban ringkasnya adalah seperti yang dinyatakan secara jelas oleh Syaikhul Islam Ibnu Daqiq al-‘Ied, bahwasanya ia merupakan sesuatu yang memabukkan. Ibnu al-‘Imad berpendapat lebih jauh dan memandang bahwa ia sebanding dengan ganja (hasyisy).
Para pengikut mazhab Maliki, Syafi’i dan Hambali bersepakat, bahwa buah pala tersebut merupakan sesuatu yang memabukkan dan sebagaimana disebutkan dalam kaidah umum: كل مسكر خمر ، وكل خمر حرام “Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram.” Adapun pengikut mazhab Hanafi, mereka memandang bahwa pala ini bisa digolongkan semacam khamr ataupun seperti narkotika. Dan semuanya bisa menganggu atau merusak akal, sehingga hukumnya haram {akhir kutipan}. Lihat kitab Az-Zawaajir ‘an Iqtiraab al-Kabaa’ir (1/212) dan Al-Mukhaddiraat oleh Muhammad Abdul Maqshud (halaman 90).
Dalam konferensi Lembaga Fiqih Kedokteran (An-Nadwah Al-Fiqhiyyah Al-Thibbiyyah) yang ke-8 mengenai “Pandangan Islam dalam Beberapa Masalah-masalah Kesehatan” dengan sub-bahasan “Bahan-bahan yang Haram dan Najis dalam Makanan dan Obat-obatan” yang di adakan di Kuwait, 22-24 Dzulhijjah 1415H (22-24 Mei 1995), mereka berpendapat: Bahan-bahan narkotika adalah terlarang (haram) dan tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsinya kecuali untuk tujuan pengobatan tertentu dimana takaran pemakaiannya berdasarkan ketentuan dokter dan murni tanpa adanya campuran bahan (kimia) lainnya. Tidaklah mengapa menggunakan buah pala sebagai penyedap rasa suatu masakan, selama dalam jumlah yang sedikit, dan tidak memabukkan atau menghilangkan kesadaran akal.
Syaikh Dr. Wahbah al-Zuhaili berkata, “Tidak terlarang menggunakan sedikit pala sebagai bumbu penyedap baik pada makanan, kue dan sejenisnya namun menjadi terlarang (haram) bila banyak jumlahnya, karena akan menjadikan orang tersebut mabuk. Namun yang lebih selamat adalah pendapat yang melarangnya walaupun dicampur dengan bahan yang lain dan meskipun jumlahnya sedikit, karena 'setiap yang memabukkan dalam jumlah yang banyak, maka yang sedikitnya pun haram'.” Islam Q&A Fatwa Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid (Diambil dari http://www.islamqa.com/en/​ref/39408) Artikel www.pengusahamuslim.com

Ironi, Negeri Muslim Ini Berlimpah Emas Tetapi Rakyatnya Miskin



             


            Nama Burkina Faso  kurang familiar di telinga rakyat Indonesia, kita lebih mengenal nama Sudan, Mesir, Gana dan lain sebagainya. Burkina Faso merupakan nama sebuah negri yang ada di benua hitam. Tepatnya berada di kawasan Benua Afrika Barat, bertetangga dengan Pantai Gading di barat daya, di sebelah timur berbatasan dengan Niger, berbatasan dengan Benin di tenggara. Di sebelah selatan berbatasan dengan Togo dan Gana, di utara berbatasan dengan Mali.
            Negri ini dulunya bernama Republik Volta Hulu (Upper Volta), Thomas Sankara yang memimpin republik ini pada tahun 1983, mengganti nama menjadi Burkina Faso yang berarti  “Tanah orang-orang jujur.” Merupakan Negara kecil di dataran tinggi Afrika Barat, luasnya hanya sekitar 274.200 Km. Tidak memiliki garis pantai, karena posisinya terkurung oleh daratan yang luas. Beriklim tropis yakni memiliki dua musim yaitu musim hujan (Juni-Oktober) dan musim kering (November-Mei).
            Republik yang beribu kota di Ouagadougou ini meraih kemerdekaan pada tahun 1960.   Memiliki banyak suku, ada sekitar 60 suku, antara lain suku Mossi, Mande dan Fulanni.  Bahasa nasional mereka Perancis, selain menggunakan bahasa daerah yaitu Moore,Dioula, dan Peul.
            Burkina Faso memiliki ladang emas yang sangat banyak, daerah kaya emas itu berada di Greenstone Belts yang membentang sepanjang tiga juta kilometer persegi di Afrika Barat. Burkina Faso diyakini memiliki 21 % dari sabuk tersebut. Namun ironisnya negri ini termasuk negri termiskin di dunia maupun untuk standar hidup rakyat Benua Afrika.
            Sumber daya alam yang dimiliki Burkina Faso sangat terbatas, selain emas bumi negri ini memiliki kandungan timah, perak, bauksit, mangan, seng dan fosfat. Lebih mengandalkan sektor pertanian yang terdiri dari kapas, kacang, wijen,sorgum, beras dan jagung. Sektor industri pun masih terbatas pada industri hasil pertanian, rokok, kain dan emas. Pendapatan Negara yang minim tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang sangat banyak. Angka pertumbuhan penduduk rata-rata 2,57 % pertahun.  Pendapatan perkapita penduduknya pada tahun 2009 baru U$$ 1.300 atau sekitar 11 juta pertahun.
            Penduduk Burkina Faso 90 % bekerja di sektor pertanian dan sisanya diserap oleh sektor industri, angka tersebut menunjukan sektor industri masih sangat lemah. Karena kesulitan ekonomi dan sulitnya lapangan pekerjaan banyak diantara warga Burkina Faso yang berimigrasi ke negara tetangga untuk bekerja di perkebunan-perkebunan. Negara yang menjadi tujuan utama mereka adalah Pantai Gading. Kondisi ini memperburuk hubungan kedua negara, karena imigran Burkina Faso dianggap sebagai ancaman bagi warga Pantai Gading. Dan dianggap memberikan perlindungan dan dukungan terhadap kaum pemberontak.