Nama
Burkina Faso kurang familiar di telinga
rakyat Indonesia, kita lebih mengenal nama Sudan, Mesir, Gana dan lain
sebagainya. Burkina Faso merupakan nama sebuah negri yang ada di benua hitam.
Tepatnya berada di kawasan Benua Afrika Barat, bertetangga dengan Pantai Gading
di barat daya, di sebelah timur berbatasan dengan Niger, berbatasan dengan
Benin di tenggara. Di sebelah selatan berbatasan dengan Togo dan Gana, di utara
berbatasan dengan Mali.
Negri ini dulunya bernama Republik
Volta Hulu (Upper Volta), Thomas Sankara yang memimpin republik ini pada tahun
1983, mengganti nama menjadi Burkina Faso yang berarti “Tanah orang-orang jujur.” Merupakan Negara
kecil di dataran tinggi Afrika Barat, luasnya hanya sekitar 274.200 Km. Tidak
memiliki garis pantai, karena posisinya terkurung oleh daratan yang luas.
Beriklim tropis yakni memiliki dua musim yaitu musim hujan (Juni-Oktober) dan
musim kering (November-Mei).
Republik yang beribu kota di
Ouagadougou ini meraih kemerdekaan pada tahun 1960. Memiliki banyak suku, ada sekitar 60 suku,
antara lain suku Mossi, Mande dan Fulanni. Bahasa nasional mereka Perancis, selain
menggunakan bahasa daerah yaitu Moore,Dioula, dan Peul.
Burkina Faso memiliki ladang emas
yang sangat banyak, daerah kaya emas itu berada di Greenstone Belts yang
membentang sepanjang tiga juta kilometer persegi di Afrika Barat. Burkina Faso
diyakini memiliki 21 % dari sabuk tersebut. Namun ironisnya negri ini termasuk
negri termiskin di dunia maupun untuk standar hidup rakyat Benua Afrika.
Sumber daya alam yang dimiliki
Burkina Faso sangat terbatas, selain emas bumi negri ini memiliki kandungan
timah, perak, bauksit, mangan, seng dan fosfat. Lebih mengandalkan sektor
pertanian yang terdiri dari kapas, kacang, wijen,sorgum, beras dan jagung.
Sektor industri pun masih terbatas pada industri hasil pertanian, rokok, kain
dan emas. Pendapatan Negara yang minim tidak sebanding dengan jumlah penduduk
yang sangat banyak. Angka pertumbuhan penduduk rata-rata 2,57 % pertahun. Pendapatan perkapita penduduknya pada tahun
2009 baru U$$ 1.300 atau sekitar 11 juta pertahun.
Penduduk Burkina Faso 90 % bekerja
di sektor pertanian dan sisanya diserap oleh sektor industri, angka tersebut
menunjukan sektor industri masih sangat lemah. Karena kesulitan ekonomi dan
sulitnya lapangan pekerjaan banyak diantara warga Burkina Faso yang berimigrasi
ke negara tetangga untuk bekerja di perkebunan-perkebunan. Negara yang menjadi
tujuan utama mereka adalah Pantai Gading. Kondisi ini memperburuk hubungan
kedua negara, karena imigran Burkina Faso dianggap sebagai ancaman bagi warga
Pantai Gading. Dan dianggap memberikan perlindungan dan dukungan terhadap kaum
pemberontak.